Photobucket

samadyanto

Selasa, 15 November 2011


Pramuka


baca selengkapnya!
posted by anto @ 02.06   0 comments
Senin, 14 November 2011
MOS
Masa Orientasi Siswa

baca selengkapnya!
posted by anto @ 16.51   0 comments
Jumat, 22 Mei 2009
Sistem Among Mendidik sikap merdeka lahir-batin
Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara merangkum konsep yang dikenal dengan istilah Among Methode atau sistem among. AMONG mempunyai pengertian menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana “among” (momong) disebut PAMONG, yang mempunyai kepandaian dan pengalaman lebih dari yang diamong. Guru atau dosen di Tamansiswa disebut pamong yang bertugas mendidik dan mengajar anak sepanjang waktu. Tujuan sistem among membangun anak didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta sehat jasmani rohani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya.


Sistem among mengharamkan hukuman disiplin dengan paksaan/kekerasan karena itu akan menghilangkan jiwa merdeka anak. Kini orang banyak melihat tayangan kekerasan, misalnya saja film anak “Tom & Jery” yang melaksanakan hukuman kepada sesama dengan meledakkan dinamit. Hal ini tidak sesuai dengan pendidikan anak bila kita ingat sifat kodrati anak “nonton, niteni, niroke”. Sinetron tertentu ada yang dengan lugas melampiaskan kekerasan dan dendam. Sebaiknya orang tua mencermati, mengarahkan dan memilih tayangan TV di rumahnya. Sistem Among dilaksanakan secara “tut wuri handayani” dimana kita dapat “menemukenali” anak, bila perlu perilaku anak boleh dikoreksi (handayani) namun tetap dilaksanakan dengan kasih sayang.

Ki Hadjar Dewantara menetapkan 7 azas Tamansiswa 1922 yang pada butir pertama berbunyi “Sang anak harus tumbuh menurut kodrat (natuurlijke groei) itulah perlu sekali untuk segala kemajuan (evolutie) dan harus dimerdekakan seluas-luasnya. Pendidikan yang beralaskan paksaan-hukuman-ketertiban (regering-tucht en orde) kita anggap memperkosa hidup kebatinan sang anak. Yang kita pakai sebagai alat pendidikan yaitu pemeliharaan dengan sebesar perhatian untuk mendapat tumbuhnya hidup anak, lahir dan batin menurut kodratnya sendiri. Itulah yang kita namakan Among Methode.”

Selanjutnya butir ke-2 Azas Tamansiswa 1922 berbunyi “Pelajaran berarti mendidik anak-anak akan menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka fikirannya dan merdeka tenaganya.”

Pendidikan sistem among bersendikan pertama Kodrat Alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya. Sendi kedua Kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak hingga dapat hidup mandiri.

Ki Hadjar Dewantara menempatkan jiwa merdeka sebagai sifat kodrati sang anak yang harus ditumbuh kembangkan melalui pendidikan dan pengajaran.

Ketika Ki Hadjar Dewantara melawan OO (onderwijs ordonantie) terlontar gagasan sekolah semesta dimana secara kodrati setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru. Dikembangkannya juga KBM (kegiatan belajar mengajar) melalui sifat kodrati anak dalam naluri KINDER SPELLEN.

Kinder Spellen (=dolanan anak) yaitu fase pertumbuhan jiwa makhluk hidup menuju dewasa yang menjadi “embrio” jiwa merdeka sang anak.

Anak kucing dan satwa lain mempunyai naluri bermain (kinder spellen) kadang mengendap seolah menghadapi ancaman musuh. Demikian pula anak manusia dalam fase ini anak senang bermain misalnya dakon, petak umpet. Dengan bermain tersalurlah sifat kodrati/naluri sang anak yang bebas merdeka, sekaligus melatih ketajaman panca inderanya. Bermain dapat melatih interaksi sensoris dan motoris yaitu koordinasi otak-mata-tangan, otak-mulut-tangan.

Ki Hadjar Dewantara sering menganjurkan para pamong untuk mengajak siswa sambil “bermain” dalam memberikan pelajarannya. Misalnya pelajaran ilmu bumi (geografi) dengan menggambar pulau Indonesia pada tanah/pasir dan menandai kota-kota dengan batu, gunungnya dengan gundukan kecil, hutan dengan lumut hijau. Pelajaran menghafal abjad dengan bernyanyi/tembang, pelajaran biologi dan botani (tumbuhan) dengan bermain jalan-jalan ke sawah/kebun dsb. Bahkan pelajaran seni dengan nyanyi/tari dolanan anak hingga kini masih menjadi ciri khas perguruan Tamansiswa.

Pelajaran dengan cara bermain dalam sistem among dapat menyentuh jiwa merdeka sang anak di semua tingkat usia. Ada pula pelajaran memerdekakan jiwa, pengendalian emosi dan kecermatan dalam jenis “permainan” GOLF yang bahkan dilakukan orang dewasa/tua. Dengan bermain golf, orang mendapat kebebasan dalam udara segar, sambil berlatih sportif mengendalikan diri untuk kesabaran, kecermatan physik dan emosional. Demikian pula diklat metoda “out bond” yang sejalan dengan metoda kinder spellen.

Kecuali kinder spellen, jiwa merdeka berkarya/berinovasi dapat pula dilaksanakan dalam pelajaran “ilmu terapan”. Dalam Azas Tamansiswa butir 2 disebutkan pula “Pamong jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik (menurut silabus) saja, akan tetapi harus mendidik siswa mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum.”

Misalnya kegiatan mading (majalah dinding) bisa dilakukan di kampung dengan isian Surat Kabar atau karya tulis warga karang taruna. Masyarakat akan merasakan manfaatnya, dan anak dapat menyalurkan naluri “bermain”nya. Demikian pula pada kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang kreatif.

Kinder spellen tempo doeloe masih mementingkan kemerdekaan dalam interaksi sosial misal petak umpet, gobak sodor dll, namun sekarang utamanya di kota besar “kinder spellen” banyak menjurus permainan individual. Dalam electronic game anak mampu bertahan lama seorang diri tanpa interaksi sosial. Sistem among dalam belajar-mengajar dengan metode kinder spellen secara berkelompok dapat mendidik interaksi sosial kepada peserta didik.

Praktek bermain merangsang tumbuhnya jiwa merdeka si anak, dan dalam bermain harus konsisten dan konsekuen pada aturan main yang disepakati.

Sistem among melakukan pendekatan secara KEKELUARGAAN artinya menyatukan kehangatan keluarga dengan sekolah dalam sistem wiyatagriya.

Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa kemerdekaan itu tidak tak terbatas. Kemerdekaan dibatasi oleh tertib damainya masyarakat sehingga kemerdekaan seseorang tidak dibenarkan mengganggu kemerdekaan orang lain.

Kemerdekaan diri mengandung arti kemerdekaan yang bertanggung jawab atas pengendalian diri dan tidak melanggar kemerdekaan orang/golongan lain.

Seseorang tidak selayaknya “dengan merdeka” meletakkan material batu/pasir di pinggir jalan, karena mengganggu kemerdekaan pemakai jalan yang lewat. Walaupun ada Perda yang mengatur dan memberi sanksi mengenai hal itu, namun banyak masyarakat yang belum faham betul arti kemerdekaan diri yang sejati. Kemerdekaan pers seorang wartawan-pun seharusnya tidak etis bila memberi informasi yang mengganggu azasi orang lain.

Pendidikan jiwa merdeka dalam sistem among ternyata tidak hanya diperlukan oleh anak-anak di sekolah/bangku kuliah, namun perlu pula adanya pendidikan jiwa merdeka kepada masyarakat luas.

Pemimpin disegala lini adalah pamong masyarakat yang selayaknya mampu mendidik masyarakat dengan system among melalui Tri Logi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Tanpa keteladanan pimpinan di depan (ing ngarso), pro aktif mengikuti dinamika dalam masyarakat (ing madyo), kemudian menerapkan pembinaan/pengawasan melekat (tut wuri), maka pemahaman dan pelaksanaan pendidikan memerdekakan jiwa masyarakat mustahil dapat tercapai. Kalau pemimpin hanya bisa memerintah, tidak bisa memberi tauladan yang baik, hanya mementingkan pribadi atau golongannya saja, tidak bisa melakukan pembinaan dan pengawasan, maka fungsi pamong ini menyimpang dari pengertian sistem among. Pada galibnya jiwa masyarakat masih jauh dari merdeka karena dijajah kepentingan politik atau dijajah selera konsumerisme dampak iklan mesmedia. Jiwa hedonis menyesatkan manusia kedalam materialis yang parah dengan semboyan “karena berbelanja, maka aku ada”. Bagai zat karsinogen disinilah bibit koruptor kanker bangsa akan tumbuh subur.

Pembinaan jiwa merdeka di kalangan masyarakat akan memperkokoh wawasan kebangsaan dan memperkokoh jati diri bangsa sehingga dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia. Hal ini bisa dimulai dari lingkup yang paling kecil di dalam keluarga, di sekolah, di lingkungan RT, dalam komunitas dan merambah ke seluruh lingkup nasional bangsa. Sistem among Tamansiswa ajaran Ki Hadjar Dewantara dapat membimbing menuju tercapainya insan yang merdeka lahir-batin sesuai cita-cita proklamasi 1945.
(Ki Priyo Dwiarso, Anggota Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa)
from tamansiswa.org

baca selengkapnya!
posted by anto @ 19.20   0 comments
RM SUWARDI SURYANINGRAT BANGSAWAN YANG MENJADI BAPAK BANGSA
RM Suwardi Suryaningrat (RM SS) seorang bangsawan yang lahir tanggal 2 Mei 1889 merupakan cucu dari Sri Paku Alam III, sedang ayahnya bernama KPH Suryaningrat. Ibu RM Suwardi Suryaningrat bernama RA Sandiyah yang merupakan buyut dari Nyai Ageng Serang seorang pahlawan nasional prajurit Diponegoro. Sedang Nyai Ageng Serang masih merupakan keturunan dari Sunan Kalijogo. Pendidikan agama didapatnya dari Pesantren Kalasan dibawah asuhan KH Abdurrahman. Sejak awal pengasuh pesantren telah melihat tanda kelebihan pemuda kecil Suwardi. KH Abdurrahman memberi nama sebagai “Jemblung Trunogati” yang berarti anak mungil dengan perut buncit, tetapi mampu menghimpun pengetahuan yang luas.”
Berhubung kikis tanah Pakualaman banyak merupakan tanah rawa dan relatif gersang di daerah Kulon Progo, maka Sri Paku Alam V yang bertahta saat itu secara bijak memberi warisan berupa dana untuk sekolah bagi sentono (kerabat keraton). Pemerintah Kolonial memberi keistimewaan kepada para bangsawan (sentono keraton) dan anak amtenaar (pegawai negeri) untuk mendapatkan sekolah yang lebih baik daripada warga biasa. Fasilitas tersebut dimanfaatkan bangsawan RM SS untuk meneruskan kuliah di Stovia (Sekolah Tinggi Dokter Jawa) di Batavia (Jakarta).

Alam kebangkitan nasional yang dirintis dr Soetomo dan kawan-kawannya menjalar kedalam jiwa kebangsaan RM SS. Semula beliau sambil kuliah memperdalam ilmu jurnalistik sebagai penulis, kolumnis dan pemimpin redaksi beberapa majalah dan surat kabar.
Jiwa patriot kebangsaan tumbuh berkembang dan dicurahkan dalam karya tulis yang berhasil mengkritisi kaum penguasa penjajah saat itu. Tulisannya tentang protes peringatan HUT 100 tahun kemerdekaan Belanda ditentangnya dengan menurunkan tulisan “Als ik eens Nederalander was” (Andai aku seorang Belanda). Karena tulisannya itu RM SS dipenjarakan di penjara Sukamiskin Bandung. Atas pesan Pemerintah Kolonial, Sri Paku Alam III beserta KPH Suryaningrat supaya ke Bandung untuk membujuk RM SS agar tidak radikal. Namun realitanya kakek dan ayahnya malah berpesan kepada RM SS saat itu “Ingatlah seorang bangsawan tidak akan menelan ludahnya sendiri”. Ternyata secara terselubung para orang tua tersebut mendukung sikap dan tindakan progresif RM SS.
Keputusan pengadilan kolonial selanjutnya RM SS bersama dengan Tiga Serangkai yaitu dr Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker menjalani “externir” (dibuang) ke negeri Belanda selama 3 tahun.
Sebelum berangkat ke negeri Belanda beliau melaksanakan akad nikah dengan RA Sutartinah Sasraningrat, kemudian menjalani bulan madu di pengasingan negeri Belanda.
Tanggal 14 Septemer 1913 dalam perjalanan beliau ke Belanda singgah di India, beliau memberi kado HUT isterinya berupa tulisan surat. Surat itu ditujukan kepada teman seperjuangan di tanah air antara lain berbunyi “ Apabila pemerintah kolonial memperingati kemerdekaannya, kita akan sadar bahwa kita belum mempunyai identitas sebagai bangsa, kita belum mempunyai lagu kebangsaan dan bersiaplah karena waktu perayaan kemerdekaan kita akan datang juga.” Kalimat inilah yang kemudian mengilhami WR Supratman untuk menciptakan lagu Indonesia Raya. Di kemudian hari Ki Hadjar Dewantara ditunjuk Presiden Sukarno sebagai Ketua Tim Penyempurna Lagu Indonesia Raya.
Di negeri Belanda beliau tetap mempertajam pena tulisannya dan timbul gagasannya bahwa modal utama untuk menyongsong Indonesia Merdeka tidak lain adalah Pendidikan Nasional. Dalam pengasingannya kemudian RM SS sengaja memperdalam ilmu paedagogie (pendidikan) hingga mendapatkan sertifikat sebagai pendidik.
Teori Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) telah dipraktekkannya sejak menuntut ilmu pendidikan di negeri Belanda. Ilmu pendidikan barat tersebut disaring yang bermanfaat bagi bangsanya namun tetap berpijak kepada akar budaya tanah air. Sehingga konsep tentang pendidikan nasional berakar kedalam budaya nusantara. Tahun 1919 RM SS telah berhasil mengumpulkan uang untuk kembali ke tanah air bersama isteri dan seorang putrinya Ni Asti.
Tanggal 3 Juli 1922 RM SS membuka National Onderwijs Tamansiswa yang semula milik pribadi RM SS. Melihat kenyataan semakin berkembangnya aspirasi rakyat terhadap Tamansiswa dengan fakta semakin meluasnya cabang-cabang Tamansiswa di Nusantara, RM SS pada tanggal 7 Agustus 1930 mewakafkan seluruh perguruan Tamansiswa kepada Persatuan Tamansiswa. Kekawatiran pemerintah kolonial atas pesatnya Tamansiswa menyebabkan pemerintah menerbitkan “Wilde Schoolen Ordonantie” yang ditentang keras oleh Ki Hadjar Dewantara. Perlawanan ini didukung oleh Boedi Oetomo yang mengancam akan keluar dari parlemen bila Ordonansi tidak dicabut.
Ternyata tindakan KHD dengan Tamansiswa bergaung secara nasional dan membangkitkan jiwa kebangsaan seluruh rakyat Indonesia. Setelah hari wafatnya tanggal 26 April 1959, beliau diangkat sebagai Ketua PWI Anumerta mengingat jasa-jasanya di bidang jurnalistik. Kemudian SK Presiden RI no.305 tanggal 28 November 1959 menetapkan KHD menjadi Bapak Pendidikan Nasional dan hari lahirnya tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional Indonesia.
Sejatinya RM SS adalah bangsawan yang melepaskan atributnya dan menjadi Bapak Bangsa karena segenap rakyat dari kalangan bawah hingga pejabat negara mentauladani dan menjalankan ajarannya. Dari institusi swasta, pemerintah sipil hingga militer hampir semua melaksanakan ajaan-ajaran beliau yang tidak lekang oleh jaman.
Yogakarta, 1 Juni 2008

Jend. Ki Tyasno Sudarto
from tamansiswa.org

baca selengkapnya!
posted by anto @ 19.02   0 comments
Minggu, 22 Februari 2009
Mengingat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berhadapan dengan kegiatan ingat-mengingat. Apakah itu disadari atau tidak, yang pasti ingatan kita akan selalu dipakai setiap hari. Dalam kita mengingat sesuatu, ada yang dapat kita ingat dengan mudah atau bisa saja sesuatu yang susah di ingat. Untuk sesuatu yang susah diingat biasa kita sebut dengan istilah lupa atau tidak ingat. Setiap orang mempunyai daya ingat yang berbeda-beda.
Ada yang mempunyai daya ingat yang bagus, mudah dalam menghafal, dan dapat mengingat segala sesuatu yang terjadi di masa lalunya dengan baik. Namun demikian ada pula orang yang mempunyai daya ingat yang lemah. Untuk menghafal sesuatu butuh waktu yang cukup lama atau harus melakukannya berulang-ulang, susah untuk mengingat sesuatu kejadian yang terjadi dimasa lalunya. Bagi yang anda yang susah untuk mengingat, ada baiknya anda untuk belajar mengingat agar ingatan anda terbiasa untuk digunakan. Ada cara untuk melatih ingatan kita yaitu dengan selalu mengingat kejadian yang terjadi dan apa saja yang kita lakukan sebelum tidur.Untuk jelasnya, sebelum tidur kita harus mengingat-ingat kejadian apa saja yang menimpa diri kita (apa saja yang telah kita lakukan, dengan siapa saja kita bertemu)selama sehari (sejak kita bangun tidur sampai menjelang kita tidur). Lakukanlah hal tersebut setiap hari menjelang kita tidur. Jika kita melakukan hal tersebut setiap hari, maka ingatan kita akan terlatih dan terbiasa untuk mengingat sehingga akan membuat kemampuan daya ingat kita lebih baik.

baca selengkapnya!
posted by anto @ 19.59   0 comments


About Me

Name: anto
Home: tegal, jateng, Indonesia
About Me: saya adalah seseorang yang sedang mencoba untuk mengenal dunia internet dalam segala keterbatasan waktu. saat ini saya sedang belajar membuat blog.
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

untuk sementara shoutbox belum bisa ditampilkan

Links
  • link 2
  • link 3
  • link 4
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER